TM1 LAB : LAPORAN PEMBUATAN GALVANOMETER
TUJUAN
Tujuan pembuatan galvanometer sederhana adalah sebagai berikut:
Mengetahui komponen-komponen pada galvanometer.
Mengetahui prinsip kerja galvanometer.
Mengetahui cara penggunaan galvanometer untuk mengukur tegangan yang relatif kecil
DASAR TEORI
Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang relatif lemah. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus ataupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubah karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorents sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang di ukur ( Cooper, William David. 1999 : 20)
Dalam dunia kelistrikan, Galvanometer sejenis dengan SGammeter / amperemeter dan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus yang melalui suatu cabang. Kebanyakan galvanometer menggunakan prinsip momen yang berlaku pada kumparan di dalam medan magnet. Galvanometer akan menghasilkan perputaran jarum penunjuk sebagai hasil dari arus listrik yang mengalir melalui lilitannya. ( Stout.1960:bab 17)
Pada mulanya bentuk galvanometer seperti alat yang dipakai Oerstedyaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat. Akibat adanya arus listrik yang mengalir melalui kawat akan tercipta medan magnet sehingga arah jarum magnet di dekat kawat akan bergeser arah jarum magnetnya. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada saat ini. (Sapiie, 2000 : 14)
`Galvanometer selalu berorientasi sehingga letak kumparan selalu paralel dengan garis magnetik meridian lokal, yang tak lain adalah komponen horisontal BH dari medan magnetik bumi. Saat arus mengalir melalui kumparan galvanometer, medan magnet lain (B) tercipta dan posisinya tegak lurus dengan kumparan. Kekuatan medan magnetnya dirumuskan sebagai:
T = B x I x A x N
Dimana:
T = torsi dalam Newton-meter (N-m)
B = kerapatan fluksi didalam celah udara (Wb/m2)
A = luas efektif kumparan (m2)
I = arus dalam kumparan putar (Ampere, A)
N = jumlah lilitan kumparan
Komponen dasar suatu amperemeter dan voltmeter adalah galvanometer alat yang mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer dirancang sehingga pembacaan skala sebanding dengan arus yang melaluinya. Ada dua sifat galvanometer yang penting dalam pemakaiannya sebagai amperemeter dan voltmeter. Sifat tersebut yaitu resistansi galvanometer Rg dan arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan simpangan skala Ig.” Pada voltmeter, galvanometer dipasang hambatan multiplier atau eksternal (hambatan depan). Pemasangannya secara seri. Fungsinya menahan arus agar tegangan pada galvanometer tidak melebihi batas maksimum dan sebagian tegangan berkumpul pada multiplier. Sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari standarnya. Sedangkan pada amperemeter, galvanometer mempunyai hambatan shunt. Hambatan tersebut agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil. Pemasangannya secara paralel.
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Cara kerja galvanometer ini, yaitu berputarnya jarum kompas karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui lilitan tembaga yang terpasang di atas dan di bawah papan kayu. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan jarum kompas berputar.
Galvanometer merupakan salah satu alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan yang relatif kecil. Prinsip kerja galvanometer dalam mengukur kuat arus listrik bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam suatu daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan terdiri dari banyak lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada kumparan, kopel magnetik akan memutar kumparan yang hanya dapat berputar maksimal seperempat putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnet. (Bartholomew. 1963 : Bab 5)
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat galvanometer adalah sebagai berikut:
Baterai 1,5 Volt
Busur derajat
Kawat tembaga (kumparan)
Kartu perdana bekas
Kabel penghubung (probe)
Magnet U
Gir tamia
Besi panjang
Jarum penunjuk
Kerangka ban tamia
1V. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pembuatan galvanometer sederhana, yaitu:
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat galvanometer sederhana.
Potong kartu perdana serta buat bentuk kotak, lalu buat kumparan pada kartu perdana tersebut secara rapi. Pada kumparan, sisakan lilitan untuk menghubungkan dengan probe.
Tusukkan besi panjang ke kumparan, setelah itu salah satu sisinya dimasukkan gir tamia, pegas spiral, busur serta jarum penunjuk.
Pada sisi lain, masukkan kerangka ban tamia yang tidak terlalu kencang agar kumparan dapat bergerak dengan baik.
Buat alas galvanometer sederhana menggunakan sterofom, setelah itu letakkan magnet U lalu direkatkan dengan alas galvanometer.
Letakkan rangkaian kumparan di antara dua kutub magnet U.
Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan probe. Ujung probe yang lain dihubungkan dengan baterai.
Untuk melihat gerakan jarum ke arah yang berlawanan, pindahkan posisi ujung probe yang dihubungkan dengan baterai. Alat siap dugunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
NO.JUMLAH LILITANJUMLAH BATERAI124 lilitan4 baterai 6 volt)
5.2 PEMBAHASAN
Pada pembuatan alat kali ini yaitu pembuatan alat galvanometer sederhana, alat -alat yang kami gunakan untuk pembuatan galvanometer sederhana ini adalah baterai, kabel, kumparan, magnet, gunting, vcb, lem tembak, lem setan, busur, gir, kartu perdana bekas, kawat lurus,, kaleng bekas, penjepit buaya, roda mobil tamia. Kemudian langkah selanjutnya, yaitu kami meerangkai alat, kami membuat sesuai dengan prosedur kerja. Pertama, Potong kartu perdana serta buat bentuk kotak, lalu buat kumparan pada kartu perdana tersebut secara rapi. Pada kumparan, sisakan lilitan untuk menghubungkan dengan probe.
Kemudian,tusukkan besi panjang ke kumparan, setelah itu salah satu sisinya dimasukkan gir tamia, pegas spiral, busur serta jarum penunjuk. Pada sisi lain, masukkan kerangka ban tamia yang tidak terlalu kencang agar kumparan dapat bergerak dengan baik. Buat alas galvanometer sederhana menggunakan sterofom, setelah itu letakkan magnet U lalu direkatkan dengan alas galvanometer. Letakkan rangkaian kumparan di antara dua kutub magnet U. Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan probe. Ujung probe yang lain dihubungkan dengan baterai.Untuk melihat gerakan jarum ke arah yang berlawanan, pindahkan posisi ujung probe yang dihubungkan dengan baterai. Alat siap dugunakan.
Pada pembuatan pertama, kami membuat susunan kumparan terlalu besar maka arus listriknya terhambat, lalu kami mencoba membuat lilitan kumparan yang lebih kecil dan tidak tumpang tindih dan jumlah kumparan yang di gunakan lebih sedikit, dan arus listriknya mengalir, dan arus listriknya tidak terhambat.
Baterai berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke kumparan, dan kemudian magnet di sini berperan untuk menarik arus yang mengalir pada kumpuran, lalu gir di gunakan untuk menggerakan jarum pada galvanometer. Spring berperan untuk mengembalikan jarum ke bentuk sempurna, dari no kembali ke nol lagi, busur di gunakan untuk menentukan skala.Pembuatan galvanometer sederhana membuktikan bahwa jarum galvanometer dapat bergerak karena adanya induksi elektromagnetik yang menghasilkan gaya Lorentz. Gaya inilah yang menyebabkan jarum galvanometer dapat bergerak.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, jika kutub positif probe dihubungkan dengan kutub baterai positif, maka jarum galvanometer sederhana bergerak ke kanan. Sedangkan jika ujung probe negatif dihubungkan ke kutub positif baterai, maka jarum galvanometer akan bergerak ke kiri.
Semakin besar tegangan yang digunakan, maka semakin besar skala yang ditunjukkan galvanometer. Demikian sebaliknya, jika hanya 1 baterai yang digunakan maka jarum hanya menunjukkan skala yang kecil.
KESIMPULAN
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur arus dan tegangan yang relative kecil. Galvanometer dapat bekerja dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik yang akan menghasilkan gaya Lorentz.
Pembuatan galvanometer sederhana menggunakan beberapa alat, salah satunya kumparan. Dalam membuat kumparan, harus dililitkan kawat tembaga dengan rapi dan secukupnya. Selain itu baterai yang memungkinkan gerakan jarum galvanometer sederhana. Semakin besar tegangan, maka semakin besar skala yang ditunjukkan galvanometer sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, William David. 1999. Instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran. Jakarta : Erlangga.
Sapiie, Sujana. 2000. Pengukuran dan alat-alat listrik. Jakarta : Pradnya Paramita.
Stout, Melville B., Basik Electrical Measurerient, edisi kedua, bab 17. Englewood Cliffs, N.J. :Prentice Hall,Inc., 1960.
Bartholomew, Davis, Electrical Measurements and Instrumenstation, bab 5. Boston : Allyn and Bacon, Inc, 1963.
Tujuan pembuatan galvanometer sederhana adalah sebagai berikut:
Mengetahui komponen-komponen pada galvanometer.
Mengetahui prinsip kerja galvanometer.
Mengetahui cara penggunaan galvanometer untuk mengukur tegangan yang relatif kecil
DASAR TEORI
Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang relatif lemah. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus ataupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubah karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorents sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang di ukur ( Cooper, William David. 1999 : 20)
Dalam dunia kelistrikan, Galvanometer sejenis dengan SGammeter / amperemeter dan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus yang melalui suatu cabang. Kebanyakan galvanometer menggunakan prinsip momen yang berlaku pada kumparan di dalam medan magnet. Galvanometer akan menghasilkan perputaran jarum penunjuk sebagai hasil dari arus listrik yang mengalir melalui lilitannya. ( Stout.1960:bab 17)
Pada mulanya bentuk galvanometer seperti alat yang dipakai Oerstedyaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat. Akibat adanya arus listrik yang mengalir melalui kawat akan tercipta medan magnet sehingga arah jarum magnet di dekat kawat akan bergeser arah jarum magnetnya. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada saat ini. (Sapiie, 2000 : 14)
`Galvanometer selalu berorientasi sehingga letak kumparan selalu paralel dengan garis magnetik meridian lokal, yang tak lain adalah komponen horisontal BH dari medan magnetik bumi. Saat arus mengalir melalui kumparan galvanometer, medan magnet lain (B) tercipta dan posisinya tegak lurus dengan kumparan. Kekuatan medan magnetnya dirumuskan sebagai:
T = B x I x A x N
Dimana:
T = torsi dalam Newton-meter (N-m)
B = kerapatan fluksi didalam celah udara (Wb/m2)
A = luas efektif kumparan (m2)
I = arus dalam kumparan putar (Ampere, A)
N = jumlah lilitan kumparan
Komponen dasar suatu amperemeter dan voltmeter adalah galvanometer alat yang mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer dirancang sehingga pembacaan skala sebanding dengan arus yang melaluinya. Ada dua sifat galvanometer yang penting dalam pemakaiannya sebagai amperemeter dan voltmeter. Sifat tersebut yaitu resistansi galvanometer Rg dan arus yang dibutuhkan untuk menghasilkan simpangan skala Ig.” Pada voltmeter, galvanometer dipasang hambatan multiplier atau eksternal (hambatan depan). Pemasangannya secara seri. Fungsinya menahan arus agar tegangan pada galvanometer tidak melebihi batas maksimum dan sebagian tegangan berkumpul pada multiplier. Sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari standarnya. Sedangkan pada amperemeter, galvanometer mempunyai hambatan shunt. Hambatan tersebut agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil. Pemasangannya secara paralel.
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Cara kerja galvanometer ini, yaitu berputarnya jarum kompas karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui lilitan tembaga yang terpasang di atas dan di bawah papan kayu. Maka sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan jarum kompas berputar.
Galvanometer merupakan salah satu alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dan tegangan yang relatif kecil. Prinsip kerja galvanometer dalam mengukur kuat arus listrik bekerja berdasarkan prinsip bahwa sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam suatu daerah medan magnetik. Pada dasarnya kumparan terdiri dari banyak lilitan kawat. Sebuah galvanometer yang digantungkan pada kumparan, kopel magnetik akan memutar kumparan yang hanya dapat berputar maksimal seperempat putaran kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnet. (Bartholomew. 1963 : Bab 5)
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Cara kerja galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Sisi kumparan yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorentz yang sama tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan besar arus listrik yang diukur.
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat galvanometer adalah sebagai berikut:
Baterai 1,5 Volt
Busur derajat
Kawat tembaga (kumparan)
Kartu perdana bekas
Kabel penghubung (probe)
Magnet U
Gir tamia
Besi panjang
Jarum penunjuk
Kerangka ban tamia
1V. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pembuatan galvanometer sederhana, yaitu:
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat galvanometer sederhana.
Potong kartu perdana serta buat bentuk kotak, lalu buat kumparan pada kartu perdana tersebut secara rapi. Pada kumparan, sisakan lilitan untuk menghubungkan dengan probe.
Tusukkan besi panjang ke kumparan, setelah itu salah satu sisinya dimasukkan gir tamia, pegas spiral, busur serta jarum penunjuk.
Pada sisi lain, masukkan kerangka ban tamia yang tidak terlalu kencang agar kumparan dapat bergerak dengan baik.
Buat alas galvanometer sederhana menggunakan sterofom, setelah itu letakkan magnet U lalu direkatkan dengan alas galvanometer.
Letakkan rangkaian kumparan di antara dua kutub magnet U.
Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan probe. Ujung probe yang lain dihubungkan dengan baterai.
Untuk melihat gerakan jarum ke arah yang berlawanan, pindahkan posisi ujung probe yang dihubungkan dengan baterai. Alat siap dugunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
NO.JUMLAH LILITANJUMLAH BATERAI124 lilitan4 baterai 6 volt)
5.2 PEMBAHASAN
Pada pembuatan alat kali ini yaitu pembuatan alat galvanometer sederhana, alat -alat yang kami gunakan untuk pembuatan galvanometer sederhana ini adalah baterai, kabel, kumparan, magnet, gunting, vcb, lem tembak, lem setan, busur, gir, kartu perdana bekas, kawat lurus,, kaleng bekas, penjepit buaya, roda mobil tamia. Kemudian langkah selanjutnya, yaitu kami meerangkai alat, kami membuat sesuai dengan prosedur kerja. Pertama, Potong kartu perdana serta buat bentuk kotak, lalu buat kumparan pada kartu perdana tersebut secara rapi. Pada kumparan, sisakan lilitan untuk menghubungkan dengan probe.
Kemudian,tusukkan besi panjang ke kumparan, setelah itu salah satu sisinya dimasukkan gir tamia, pegas spiral, busur serta jarum penunjuk. Pada sisi lain, masukkan kerangka ban tamia yang tidak terlalu kencang agar kumparan dapat bergerak dengan baik. Buat alas galvanometer sederhana menggunakan sterofom, setelah itu letakkan magnet U lalu direkatkan dengan alas galvanometer. Letakkan rangkaian kumparan di antara dua kutub magnet U. Hubungkan ujung-ujung kumparan dengan probe. Ujung probe yang lain dihubungkan dengan baterai.Untuk melihat gerakan jarum ke arah yang berlawanan, pindahkan posisi ujung probe yang dihubungkan dengan baterai. Alat siap dugunakan.
Pada pembuatan pertama, kami membuat susunan kumparan terlalu besar maka arus listriknya terhambat, lalu kami mencoba membuat lilitan kumparan yang lebih kecil dan tidak tumpang tindih dan jumlah kumparan yang di gunakan lebih sedikit, dan arus listriknya mengalir, dan arus listriknya tidak terhambat.
Baterai berfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke kumparan, dan kemudian magnet di sini berperan untuk menarik arus yang mengalir pada kumpuran, lalu gir di gunakan untuk menggerakan jarum pada galvanometer. Spring berperan untuk mengembalikan jarum ke bentuk sempurna, dari no kembali ke nol lagi, busur di gunakan untuk menentukan skala.Pembuatan galvanometer sederhana membuktikan bahwa jarum galvanometer dapat bergerak karena adanya induksi elektromagnetik yang menghasilkan gaya Lorentz. Gaya inilah yang menyebabkan jarum galvanometer dapat bergerak.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, jika kutub positif probe dihubungkan dengan kutub baterai positif, maka jarum galvanometer sederhana bergerak ke kanan. Sedangkan jika ujung probe negatif dihubungkan ke kutub positif baterai, maka jarum galvanometer akan bergerak ke kiri.
Semakin besar tegangan yang digunakan, maka semakin besar skala yang ditunjukkan galvanometer. Demikian sebaliknya, jika hanya 1 baterai yang digunakan maka jarum hanya menunjukkan skala yang kecil.
KESIMPULAN
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur arus dan tegangan yang relative kecil. Galvanometer dapat bekerja dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik yang akan menghasilkan gaya Lorentz.
Pembuatan galvanometer sederhana menggunakan beberapa alat, salah satunya kumparan. Dalam membuat kumparan, harus dililitkan kawat tembaga dengan rapi dan secukupnya. Selain itu baterai yang memungkinkan gerakan jarum galvanometer sederhana. Semakin besar tegangan, maka semakin besar skala yang ditunjukkan galvanometer sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, William David. 1999. Instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran. Jakarta : Erlangga.
Sapiie, Sujana. 2000. Pengukuran dan alat-alat listrik. Jakarta : Pradnya Paramita.
Stout, Melville B., Basik Electrical Measurerient, edisi kedua, bab 17. Englewood Cliffs, N.J. :Prentice Hall,Inc., 1960.
Bartholomew, Davis, Electrical Measurements and Instrumenstation, bab 5. Boston : Allyn and Bacon, Inc, 1963.
Komentar
Posting Komentar