TM4 LAB : LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR FUNCTION GENERATOR
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR
Disusun Oleh:
YULIANI REIZA (RSA1C316015|)
Dosen Pengampu:
FIBRIKA RAHMAT BASUKI,
S.Pd., M.Pd.
Nama
Asdos:
ANA
ARIFATUL FITRIAH (RSA1C315016)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
A. JUDUL: FUNCTION GENERATOR
B. TUJUAN: Setelah menyelesaikan kegiatan ini, diharapkan
mahasiswa dapat:
a.
Mengenal bagian-bagian function
generator dan fungsinya.
b.
Menyelidiki hubungan frekuensi dengan
output yang terbentuk.
C. DASAR
TEORI
Generator fungsi (function generator) adalah sebuah
instrumen terandalkan yang memberikan suatu pilihan bentuk gelombang yang
berbeda yang frekuensi-frekuensinya dapat diatur sepanjang suatu rangkuman yang
lebar. Bentuk-bentuk gelombang keluaran yang paling lazim adalah sinus,
segitiga, persegi dan gigi-gergaji. Frekuensi bentuk-bentuk gelombang ini bisa
diatur dari bilangan pecahan dari suatu Hertz sampai beberapa ratus kilohertz.
Generator fungsi dapat mensuplai bentuk gelombang
keluaran pada frekuensi-frekuensi yang sangat rendah. Karena frekuensi rendah
dari sebuah osilator RC sederhana adalah terbatas, dalam generator fungsi
digunakan pendekatan yang berbeda. Suatu penambahan atau penurunan dalam arus
yang disuplay oleh sumber arus atas memperbesar atau memperkecil kemiringan
tegangan keluaran(Cooper, David.1994:
331).
Generator elektrostatik adalah sebuah alat untuk
menghasilkan perbedaan potensial listrik yang ordenya beberapa juta Volt.
Pemakaiannya yang utama dalam fisika adalah penggunaan perbedaan potensial ini
untuk mempercepat partikel-partikel bermuatan sampai mencapai tenaga tinggi. Generator
elektrostatik atau generator Van de Graaff, yang melukiskan prinsip
pengoperasian dasar dari generator elektrostatik, memperlihatkan sebuah bola
kecil yang jari-jarinya r yang ditempatkan didalam kulit bola yang besar yang jari-jarinya
R. (Halliday,1984: 125-128).
Prinsip generator ini secara sederhana dapat
dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor tersebut pada medan
magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada
generator dimana menyebutkan bahwa dapat hubungan antara penghantar bergerak,
arah medan magnet dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila
ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks,
jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini berlaku
apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang di gerakkan (Suryatmo, 1986:14).
Pemanfaatan generator induksi menghasilkan beberapa keunggulan
dibandingkan dengangenerator sinkron antara lain harga unitnya murah,
konstruksinya kuat dan sederhana mudah dalam pengoperasiannya, memerlukan
sedikit perawatan dan mempunyai keandalan yang tinggi.
Pemanfaatan generator induksi sebagao pembangkit listrik juga
tidak lepas dari beberapa masalah. Generator induksi 3 fase tereksitasi diri
bisa menghasilkan harminik, generator induksi yabg terhubung dengan kapasitor
menjadi self excited jika dengan dilepaskan dari jala-jala listrik (Supardi, 2002:1).
Menurut Nugroho(2014:F-96),Linier
generator atau generator gerakan linier adalah sebuah mesin listrik yang dapat
menghasilkan energi listrik dengan cara mengonversinya dari gerakan linier.
Generator yang berjenis linier induction seperti ini harus memiliki tahanan
udara yang lebih besar dari pada yang berjenis rotary induction. Sedangkan
untuk reaktansi pada kumparan eksitasinya harus lebih besar dari pada generator
desain rotor berputar.
Jika beban elektrik dan magnetik mencapai titik
maksimum pada saat bersamaan maka tegangan geser dapat dihittung dengan
menggunakan rumus:
Dimana
= teganagan geser (Nm‾²)
B = kepadatan fluks magnet (T)
K = bedan elektrik (A/m)
Generator listrik menerima energi dalam bentuk usaha dan
menyalurkannya keluar melalui transmisi listrik. Untuk memahami cara kerjanya,
generator arus bola-balik (AC). Dalam bentuknya yang paling sederhana,
generator terdiri atas sebuah loop kawat yang dirotasikan oleh suatu cara
eksternal dalam sebuah medan magnet.
Ketika loop berotasi dalam medan magnet, fluks magnetik yang
menembus luas dilingkupi oleh loop berubah terhadap waktu. Hal ini
menginduksikan suatu GGL yang dilingkupi oleh loop berdasarkan Hukum Faraday,
ujung loop dihubungkan pada cincin-cincin slip yang berotasi bersama loop.
Hubungan dari cincin slip yang berfungsi sebagai terminal-terminal keluaran
dari generator ke rangkaian eksternal diberikan oleh sikat-sikat stasioner yang
bersentuhan dengan cincin slip ini.
Maka fluks magnetik yang menembus loop pada sembarang waktu t
adalah :
ϕ = BA cosӨ = BA cos ὠt
GGL induksi pada kumparan adalah :
ὲ= -N = -NAB (cos ὠt)
Dimana hubungan Ө= ὠt
antara posisi sudut dan kelajuan sudut (Jewett,
Serway. 1986: 567)
D.
ALAT DAN BAHAN
1.
Function generator (AFG)
2.
Osiloskop
3.
Probe
E.
PROSEDUR
KERJA
1. Siapkan
AFG dan osiloskop (CRO). Pastikan dalam kondisi baik.
2. Kalibrasi
osiloskop sesuai petunjuk.
3. Hubungkan
kedua probe dari AFG dan CRO.
4. Gunakan
frekuensi 50 Hz, 100 Hz, 300 Hz, 500 Hz dan 1000 Hz. Amati gelombang yang
terbentuk serta hitung Vout-nya.
5. Gambarkan
grafik hubungan frekuensi dan output yang terbentuk.
F.
HASIL
No.
|
Vin (V)
|
Frekeunsi (Hz)
|
Vpp (V)
|
1.
|
5 V
|
50 Hz
|
5 V
|
2.
|
5 V
|
100 Hz
|
16 V
|
3.
|
5 V
|
300 Hz
|
22 V
|
4.
|
5 V
|
500 Hz
|
20 V
|
5.
|
5 V
|
1000 Hz
|
20 V
|
G.
PEMBAHASAN
Pada pecobaan kali ini, kami melakukan
praktikum function generator. Seperti yang kita ketahui Generator adalah alat
untuk menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang terbentuk, dengan suatu
pilihan bentuk gelombang yang berbeda dan frekuensinya dapat diatur sepanjang
suatu rangkuman yang lebar. Bentuk-bentuk gelombang keluaran yang paling lazim
dalah sinus, segitiga, persegi, dab gigi gergaji ( Cooper, David. 1991:331).
Hal yang pertama, kami melakukan yaitu
mengkalibrasi generator terlebih dahulu. Agar nilai-nilai yang dihasilkan
sesuai dengan teori yang telah ditentukan yaitu nilai Vin = Vpp, karena
dipengaruhi oleh frekuensi dan kerapatan pada gelombang. Untuk menghitung nilai
Vpp nya, yaitu :
Vpp = Jumlah kotak DIV x Vin
Dimana yang telah kita ketahui Vpp
adalah Vout (tegangan keluar), Vin adalah tegangan masuk, dan jumlah kotak DIV
terdapat dua nilai pada kotak dan garis pada layar generator, yaitu:
·
1 Kotak = 1 DIV
·
1 garis = 0,2 DIV
Berdasarkan hasil yang kami lakukan,
kami menggunakan gelombang sinusoida. Dengan hasil perhitungan frekuensi yang
berbeda-beda, pada percobaan pertama Vin = 5Volt, frekuensi 50Hz dengan Vpp =
5Volt. Jadi percobaan pertama berhasil, karena sesuai dengan syarat teori yang
ada Vin = Vpp. Sedangkan pada percobaan kedua, ketiga,keempat, dan kelima hasil
Vin ≠ Vpp (berbeda). Hal ini disebabkan oleh frekuensi yang dilakukan tidak
tepat dengan frekuensi yang ditentukan pada hasil percobaan tersebut.
Sehingga apabila hasil data tersebut
dihubungkan antara ferkuensi dan Vpp dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Dari grafik diatas semakin besar frekeunsi yang
didapatkan maka gambar gelombang yang didapatkan semakin rapat. Dan semakin
benar frekuensi maka Vpp nya semakin besar sebaliknya semakin kecil frekeunsi
maka Vpp nya juga kecil.Namun pada data hasil percobaan kami ada kesalahan
dalam perhitungan nilai Vpp yaitu pada percobaan ketiga, seharusnya pada
percobaan tersebut nilai Vpp lebih kecil dari percobaan keempat dan kelima. Hal
ini disebabkan karena, kurang telitinya kami dalam menentukan nilai frekuensi
pada generator tersebut.
H.
KESIMPULAN
1. Function
digunakan untuk menentukan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa. Vpp =
Vin dalam function generator.
2. Semakin
besar frekuensi semakin besar Vpp nya juga semakin besar. Sebaliknya semakin
kecil frekuensi semakin kecil Vpp nya juga semakin kecil.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
Coper,
David, William.1994.Instrumentasi
Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta:Erlangga.
Halliday.1978.Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga. Bandung:
Erlangga.
Jewett,
Serway. 1986. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Selemba Teknika.
Nugroho,
Bagus, Wahyudianto.2014. “Jurnal Teknik POMITS: Kajian Teknik Gejala
Magnetisasi
Pada Liniear Generator untuk Alternatif Pembangkit Listrik”.3(1),F-96.
Supardi,
Agus.2002. “Jurnal Emitor: Pengaruh
Kecepatan Putar Pergerak Mula
Mikrohidro
Terhadap Keluaran Generator Induksi 1 Fase 4 Kutub”.15(1),29-30.
Suryatmo,
F.1986.Teknik Listrik Pengukuran.Jakarta:
Bina Aksara.
J.
LAMPIRAN
HITUNG
Menghitung
Vpp
Ket:
1 Kotak = 1 DIV
1 Garis = 0,2 DIV
1. Untuk
Vin = 5 Volt dan Frekuensi 50 Hz
Vpp = DIV x Vin
= 1 DIV x 5 Vin
= 5 Volt
2. Untuk
Vin = 5 Volt dan Frekuensi 100 Hz
Vpp = DIV x Vin
= 3,2 DIV x 5 Vin
= 16 Volt
3. Untuk
Vin = 5 Volt dan Frekuensi 300 Hz
Vpp = DIV x Vin
= 4,4 DIV x 5 Vin
= 22 Volt
4. Untuk
Vin = 5 Volt dan Frekuensi 500 Hz
Vpp = DIV x Vin
= 4 DIV x 5 Vin
= 20 Volt
5. Untuk
Vin = 5 Volt dan Frekuensi 1000 Hz
Vpp = DIV x Vin
= 4 DIV x 5 Vin
= 20 Volt
Komentar
Posting Komentar